Sebab Turunnya Surat Al-Ikhlas (Asbabun-Nuzul)
Surat Al-Ikhlash adalah termasuk golongan surat Makkiyah. Surat yang terdiri dari 4 ayat ini berisi tentang kemurnian ke-esaan Allah SWT. Ada kisah menarik yang menjadi latar belakang diturunkannya Surat Al-Ikhlash ini.
Ketika itu dakwah Rasulullah di Mekkah mendapat banyak sekali tantangan, termasuk ancaman pembunuhan. Saat Rasulluhah berhasil keluar dari Mekkah dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, ancaman pembunuhan pun masih tetap ada.
Kaum kafir Quraisy mengadakan pertemuan di Darun Dadwah untuk menangkap Rasulullah dan membawa ke hadapan mereka. Lalu mereka sepakat bahwa siapapun yang berhasil menangkap Muhammad, hidup atau mati, akan diberi hadiah 100 unta merah, 100 jariyah dari Rum, dan 100 kuda Arab. Lalu seorang laki-laki bernama Suroqoh menyatakan kesediaannya.
Singkatnya, Suroqoh dengan kudanya berhasil mengejar Rasulullah yang dalam perjalanan ke Madinah. Sebenarnya Malaikat Jibril telah turun dan berkata pada Rasulullah,”Wahai Rasulullah, Allah telah menundukkan bumi ini untuk mentaati perintahmu.”
Maka saat Suroqoh tepat berada di belakang Rasulullah sambil menghunus pedangnya, tiba-tiba ia terjatuh, dan terperosok ke dalam bumi. Sementara itu Rasulullah pura-pura tidak tahu dan melanjutkan perjalanan.
Lalu Suroqoh memanggil,”Hai Muhammad, tolonglah aku. Aku tidak akan membuuhmu. Marilah kita berdamai.”
Rasulullah pun menolong Suroqoh. Namun setelah selamat, Suroqoh malah kembali menghunuskan pedangnya dan hendak menikam Rasulullah. Saat ujung pedang Suroqoh hamper mengenai kulit Rasulullah, tiba-tiba Suroqoh kembali terperosok ke dalam bumi untuk kedua kalinya.
Suroqoh pun kembali berteriak meminta tolong kepada Rasulullah. Dan Rasulullah pun menolongnya lagi. Setelah selamat, Suroqoh pun mendekat dan bersimpuh di hadapan unta yang dikendarai Rasulullah, seraya berkata,”Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Tuhanmu. Sekiranya Dia memiliki kekuasaan sehebat itu, apakah Tuhanmu itu terbuat dari emas ataukah perak?”
Rasulullah pun menundukkan kepalanya. Dan Malaikat Jibril pun datang membawa wahyu, yakni Surat Al-Ikhlas sebagai jawaban atas pertanyaan Suroqoh.
“Katakanlah (wahai Muhammad): Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlash:1-4)
sumber : http://dwisuka.blogspot.com
Posting Komentar
Posting Komentar